Prinsip Umum Terapi Radiasi
Terapi radiasi merupakan satu dari tiga modalitas
primer yang digunakan untuk mengelola kanker pediatric pada era modern. Terapi
radiasi dilakukan pada hamper 2000 atau lebih anak-anak pert ahun untuk tearapi
utama tipe tumor yang bermacam-macam seperti leukemia, tumor otak, sarcoma,
penyakit Hodgkin, neuroblastoma, dan tumor Wilm’s.95 Pengaturan
penggunaan terapi radiasi pada pediatric berbeda dengan pengaturan pada orang
dewasa karena keseimbangan antara terapi kuratif dan antisipasi jangka waktu
hidup yang lama dari morbiditas jangka panjang yang mungkin didapatkan dari
terapi ini.
Pertimbangan
Klinis
Terapi radiasi untuk tata laksana kanker pediatrik
banyak dikombinasikan dengan operasi dan kemoterapi sebagai rencana terapi
multidisiplin. Sifat sensitive tumor pediatric membutuhkan penggunaan
pendekatan terapi kombinasi untuk memaksimalkan control tumor sekaligus
minimalisasi efek samping jangka panjang dari terapi. Radiasi dapat dilakukan
preoperative, postoperative (relative terhadap reseksi surgical definitif),
atau pasti tanpa tata laksana surgikal. Terapi sistemik juga dapat
diintegrasikan kedalam pendekatan tata laksana ini.
Iradiasi
Definitif
Terapi iradiasi definitif merupakan pendekatan lokal
alternatif terhadap operasi reseksi tumor solid primer. Ini sering merupakan
pendekatan terapi lokal satu-satunya untuk anak-anak dan remaja dengan leukimia
atau limfoma.96,97 Terapi radiasi definitif untuk rhabdomyosarcoma
telah digunakan sebagai alternatif untuk operasi reseksi, yang memiliki potensi
morbiditas yang lebih besar; ini telah mencapai angka inggi dalam kontrol tumor
lokal sekaligus memperbolehkan pemeliharaan fungsi.38 Family tumor Ewing sarcoma juga
dipertimbangkan sebagai kandidat untuk terapi radiasi definitif sebagai
alternatif operasi. Dengan seleksi pasien dengan hati-hati, angka kontnrol
tumor lokal yang baik dapat dipertahankan sekaligus mengurangi dan menghindari
morbiditas yang berhubungan dengan operasi reseksi yang sulit.98,99
Iradiasi
Preoperatif
Manargetkan lokalisasi tumor terang-terangan
dilakukan pada pengaturan preoperatif; batas tumor telah ditentukan dengan
jelas tanpa terganggu oleh prosedur operasi. Volume dari jaringan normal dan
sehat yang mendapatkan radiasi dosis tinggi mungkin berkurang, karena area yang
berada pada risiko keterlibatan penyakit telah ditentukan dengan lebih baik.
Terapi radiasi preoperatif telah digunakan dengan jarang pada penanganan tumor
Wilm’s untuk menurunkan kemungkinan terjadinya ruptur tumor100 dan
pada penanganan sarcoma jaringan lunak nonrhabdomyosarcoma dan sarcoma Ewing
untuk memfasilitasi operasi reseksi.101,102 Salah satu keterbatasan
yaitu insiden yang sedikit lebih tinggi dari komplikasi luka postoperatif yang
terlihat pada populasi sarcoma.102
Iradiasi
Postoperative
Terapi radiasi postoperatif dikombinasikan dengan
operasi reseksi merupakan aplikasi terapi radiasi adjuvant yang paling umum
digunakan di Amerika Serikat. Meski sebagian derajat kesulitan dalam
menargetkan, pendekatan postoperatif mengizinkan review histologi tumor dari
spesimen tumor yang komplit, termasuk identifikasi batas tumor dan respon
terhadap terapi-terapi sebelumnya. Komplikasi penyembuhan luka diketahui
berkurang dengan pendekatan ini, dan dosis radiasi dapat diatur lebih akurat
dengan penemuan patologik setelah reseksi primer.
Interaksi
Kemoterapi dan Radiasi
Kebanyakan kanker anak ditata laksana dengan
kemoterapi sistemik. Pada anak-anak yang sekaligus menerima terapi radiasi
dengan kemoterapi sistemik, isu peningkatan efisiensi lokal dan peningkatan
toksisitas regional atau lokal perlu dipertimbangkan. Tumor padat sering
diterapi dengan kombinasi terapi kemoterapi dan radiasi termasuk tumor Wilm’s,
neuroblastoma, dan sarcoma. Tumor ini dibagi lagi pada mereka yang mendapatkan
terapi kemoterapi bersama-sama dengan terapi radiasi.83,100,105
Ketika memberikan terapi radiasi bersamaan dengan atau sementara berdekatan
dengan waktu kemoterapi, beberapa isu perlu dipertimbangkan.
Peningkatan
Kemoterapi Iradiasi Lokal
Beberapa agen
kemoterapi sistemuk digunakan melawan tumor pediatrik mungkin meningkatkan
efisiensi terapi radiasi ketika diberikan bersamaan. Cisplatin, 5-fluorouracil,
mitomycin C, dan gemcitabine, sebagai contoh merupakan sensitizers radiasi yang terkenal.106-108 Pemberian
bersamaan dengan salah satu obat tersebut dengan terapi radiasi mungkin perlu
diberikan pada dosis dan jadwal yang berbeda dengan yang sering digunakan
ketika obat diberikan masing-masing. Meski berpotensi adanya peningkatan
toksisitas, perbaikan signifikan kontrol tumor lokal telah terlihat dalam
penelitian acak terapi obat dan radiasi bersamaan.
Iradiasi
Kombinasi dengan Agen yang tidak atau memiliki Efek Sensitizing terbatas
Pada pengelolaan malignansi pediatrik, radiasi
sering dikombinasikan dengan terapi sistemik bukan untuk meningkatkan efisiensi
lokal tapi untuk memperblehkan pemberian berlanjut terapi sistemik untuk
mengontrol penyakit mikrometastatik atau metastatik. Agen kombinasi dengan
terapi radiasi pada pengaturan ini umumnya pada pengelolaan sarkoma pediatrik
dan termasuk ifostamide dan etoposide, yang diberikan bersamaan dengan terapi
radiasi untuk Ewing sarkoma, dan vincristine dan cyclophosphamide, yang
diberikan bersamaan dengan terapi radiasi untuk rhabdomyosarcoma.103,104
Meski toksisitas lokal mungkin meningkat oleh pendekatan seperti itu, risiko
ini sering dilampaui oleh keuntungan yang didapatkan dari pemberian
berkelanjutan dari terapi sistemik, khususnya pada tumor yang berhubungan
dengan insidensi tinggi penyakit mikrometastatik.
Agen
yang Meningkatkan Toksisitas Radiasi
Beberapa agen meningkatkan toksisitas lokal radiasi
secara signifikan. Untuk alasan ini, agen-agen tersebut tidak diberikan
bersamaan dengan iradiasi dan sering ditahan untuk satu periode setelah menyelesaikan
terapi radiasi. Agen yang paling menonjol yaitu doxorubicin dan actinomycin,
keduanya dapat mengindukasi toksisitas kulit dan mukosa yang signifikan ketika
diberikan bersamaan dengan terapi radiasi.38,109 Camptothecins
(termasuk irinotecan dan topotecan) juga berpotensi menyebabkan toksisitas
mukosa ketika diberikan bersamaan dengan terapi radiasi.110,111
Meski ini peningkatkan toksisitas menyarankan kemungkinan peningkatan efisiensi
lokal, keuntungan ini belum menonjol dengan pendekatan terapi dan panduan
pemberian dosis kemoterapi saat ini. Untuk alasan ini, agen ini dihindari
selama pemberian terapi radiasi dan belum diberikan untuk 2 sampai 6 minggu
setelah menyelesaikan terapi radiasi.
Era terapi sistemik saat ini terus meluas dengan
ketersediaan banyak agen baru yang menargetkan pathways molekulat. Ini penting untuk mempertimbangkan kemungkinan
toksisitas baru ketika mengkombinasi agen baru dengan terapi yang telah
diketahui seperti radiasi.
Fractionation dari Terapi Radiasi
Konvensional, sinar iradiasi ekternal diberikan
dalam bentuk fraksi (pecahan). Pemecahan secara tidak langsung menyataan dosis
harian dari radiasi yang diberikan 5 hari per minggu dan penjumlahan dosis yang
diresepkan untuk tipe tumor tertentu. Radiasi diberikan satu kali sehati pada
ukuran pecahan antara 1.5 dan 2.0 Gy pada 5 hari per minggu dipertimbangkan
pemecahan “secara konvensional”. Dosis harian ini dapat ditoleransi dengan baik
oleh jaringan normal yang berbatasan dengan tumor dan diketahui mempengaruhi
kontrol tumor lokal pada banyak sistem tumor. Meski malignansi dewasa dapat
diterapi dengan peningkatan dosis per fraksi untuk menanggulangi
radioresistensi pada banyak karsinoma (diistilahkan hypofractionation), hampir seluruh literatur yang mendeksripsikan
terapi radiasi, efisiensinya, dan toksisitasnya pada anak berdasarkan pada fractionation konvensional.
Teknik
Pengobatan Terapi Radiasi
Terapi
Radiasi Tradisional
Rencana dan pemberian terapi radiasi tradisional
atau konvensional didasarkan pada penelitian nonvolumetric imaging (misalnya radiografi konvensional). Pasien
diposisikan pada keadaan yang memperbolehkan orientasi sinar radiasi dari arah
konvensional: anterior, posterior dan lateral. Keterbatasan dari pendekatan ini
berhubungan dengan kemampuan radiografi konvensional untuk memperlihatkan
lokasi jaringan tumor-bearing yang
akurat. Meski pengobatan sinar berorientasi disekitar tumor, jaringan normal
yang berbatasan juga menerima dosis tinggi radiasi. Bergantung pada akurasi
dari penggambaran batas jaringan normal pada radiografi, seberapa dekatnya
jaringan normal tersebut mungkin tidak diketahui secara akurat. Radiasi
diberikan dengan sinar foton yang dihasilkan oleh akselerator linear.
Terapi
Radiasi Fokal
Terapi radiasi fokal terdiri dari kelompok teknik
yang memberikan radiasi pada volume yang telah ditentukan, biasanya digambarkan
oleh computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI). Dosis
yang relatif rendah mungkin dapat secara tidak sengaja mengenai jaringan normal
sekitarnya. Terapi radiasi dapat digambarkan dengan dipandu dengan gambar
ketika memenuhi empat kriteria: (1) diperoleh data three-dimensional imaging (CT atau MRI) dengan pasien dalam posisi
terapi; (2) data imaging digunakan
untuk menggambarkan dan merekonstruksi volume tumor dan jaringan normal dalam
tiga dimensi; (3) sinar radiasi dapat diorientasikan secara bebas dalam tiga
dimensi dalam proses perencanaan dan pemberian, dan melintasi struktur oleh
sinar dapat divisualisasikan dengan mata; dan (4) distribusi dosis yang
diterima oleh volume tumor dan jaringan normal apa saja dapat dihitung pada
poin per poin berdasarkan ruang tiga dimensi. Beberapa metode berbeda dalam
pemberian radiasi photon dengan panduan gambar saat ini digunakan dan
didiskusikan disini.
Terapi
Radiasi Conformal
Pemberian terapi radiasi conformal tiga dimensi memperbolehkan menargetkan volume tumor yang
spesifik pada dasar penelitian imaging
yang dilakukan dengan pasien dalam posisi terapi. Metode pemberian ini
menggunakan medan atau portal, dengan setiap celah sinar dibentuk sesuai volume
tumor dan dilakukan setiap hari. Modifier
sinar seperti wedges, digunakan
untuk membentuk sinar radiasi ke tumor dan memastikan volume tumor mendapatkan
dosis yang homogen. Terapi radiasi conformal
telah diteliti secara intensif pada orang dewasa dengan kanker kepala dan
leher, kanker paru, dan kanker prostat dan telah menunjukkan level yang baik
ketika volume target memiliki struktur konveks dan krusial, jangan invaginasi
volume target. Data yang tersedia menunjukkan bahwa terapi ini memiliki
toksisitas rendah meski diberikan dengan radiasi dosis tinggi ke volume target.112
Terapi
Radiasi Modulasi Intensitas
Terapi radiasi modulasi intensitas merupakan metode
lain dari pemberian radiasi sinar eksternal yang membutuhkan imaging dari pasien dalam posisi terapi
dan gambaran volume target dan jaringan normal. Radiasi diberikan ke target
dalam medan kecil multipel yang tidak mencakup seluruh volume target tapi
diberikan secara kolektif dengan dosis harian yang ditetapkan. Terapi radiasi
modulasi intensitas berbeda denan terapi radiasi conformal pada (1) meningkatkan kerumitan dan waktu yang diperlukan
untuk merencanakan dan pemberian terapi, (2) meningkatkan jumlah waktu untuk
memastikan kualitas yang dibutuhkan sebelum terapi diberikan, (3) meningkatkan
dosis heterogenitas didalam volume target karena sebagian area intralesi
menerima dosis tinggi yang relatif, dan (4) dapat digunakan untuk terapi target
berbentuk konkaf sekaligus mempertahankan struktur penting yang melakukan
invaginasi target volume. Poin terakhir yaitu lebih menjanjikan dalam
melindungi jaringan normal dan mengurangi efek toksik yang lambat. Data preliminary dari pasien dewasa yang
diberikan terapi radiasi modulasi intensitas menunjukkan potensialnya untuk
mengurangi toksisitas terapi ketika diaplikasikan pada tumor otak pediatrik dan
tumor dewasa lainnya.113
Terapi
Radiasi ?
Terapi radiasi proton dan pendekatan lain
menggunakan partikel bermuatan berat telah diinvestigasi pada sejumlah pusat
terbatas. Keuntungan utama terapi dengan proton atau sinar partikel bermuatan
berat lain yaitu kapasitas untuk mengakhiri sinar radiasi pada kedalaman yang
spesifik dan terkontrol. Ini akan memungkinkan perlindungan terhadap jaringan
sehat dan normal yang berbatasan dengan jaringan yang memiliki tumor.114
Meski begitu, penggunaan terapi proton telah dibatasi karena biaya pembangunan
fasilitas terapi yang sesuai. Beberapa fasilitas baru telah dibuka di Amerika
Serikat, dan malignansi pediatrik selalu diperhatikan sebagai salah satu sistem
tumor dimana pusat akan memfokuskan usaha penelitian mereka. Dengan desain
penelitian yang sesuai dan perbandingan dengan terapi radiasi state-of-art focal yang diberikan dengan
sinar photon, penentuan keuntungan potensial dari modalias terapi ini mungkin
dapat ditentukan.
Brachytherapy
Brachytherapy merupakan
satu metode pemberian radiasi ke tumor atau dasar tumor dengan menempatkan
sumber radioaktif didalam atau batas volume target, biasanya pada waktu operasi
reseksi dan dibawah penglihatan langsung. Merencanakan dosis yang akan
diberikan ke volume target dilakukan setelah reseksi dan dapat menggunakan
studi CT atau MRI; kekuatan yang sesuai dari sumber radioaktif ditentukan
secara prospektif. Sumber yang umumnya digunakan pada anak-anak termasuk
iridium 192 dan iodine 125. Brachytherapy
dapat terdiri dari baik dasar terapi dosis rendah (mencapai 40 sampai 80 cGy
per jam) atau dasar terapi dosis tinggi (mencapai 60 sampai 100 cGy per menit).
Dasar terapi dosis rendah diberikan sepanjang satu periode hari, sering ketika
pasien tetap dirawat inap, dimana dasar terapi dosis rendah dibagi menjadi
fraksi-fraksi dan diberikan pada beberapa hari selama satu sampai dua minggu.
Keuntungan utama brachytherapy yaitu
sumber radiasi dapat ditempatkan kedalam atau jaringan yang berbatasan dengan
tumor, dan sering pada saat reseksi. Perencanaan preoperatif dan kerjasama
antara tim bedan dan onkologi radiasi dibutuhkan untuk memastikan implementasi
yang sesuai dan akurat dari brachytherapy.115,116
Kebanyakan tumor padat pediatrik yang lain tidak cocok dengan brachytherapy, namun karena sifat tumor
(misalnya radioresistensi) atau lokasi anatomiknya (misalnya retroperitoneal).
Terapi radiasi intraoperatif telah digunakan intermiten
setelah reseksi dalam pengelolaan tumor lokal.117 Meski ketersediaan
terbatas di Amerika Serikat, terapi radiasi intraoperatif mempunyai keuntungan
berbeda yang memperbolehkan dasar tumor operatif menjadi terlihat pada kamar
operasi ketika radiasi diberikan, sehingga kesempatan akurasi pemberian dan
menyediakan kesempatan untuk memindahkan sementara struktur penting yang dapat
digerakkan (misalnya usus, vesika urinaria) dari medan pemberian radiasi.
Keterbatasan primer terapi radiasi intraoperatif yaitu hanya dapat memberikan
radiasi fraksi tunggal, biasanya dalam jarak 10 sampai 20 Gy. Toleransi radiasi
dari jaringan normal tidak dapat dihilangkan dari medan terapi harus diperhatikan
dan dapat membatasi kemampuan memberikan radiasi pada dosis terapi yang
efektif.
Terapi
Radiasi Paliatif
Meski terdapat kesuksesan substasial dalam
pengelolaan kanker pediatrik, sebagian anak mengalami kekambuhan penyakit dan
kemudian meninggal karena malignansi mereka. Terapi radiasi paliatif sering
merupakan intervensi valid untuk pasien-pasien ini.118
Tujuan utama pendekatan paliatif yaitu menjaga kualitas hidup untuk
Efek toksik: A, alopesia; CNS, toksisitas sistem
saraf pusat; H, hepatotoksisitas; M, myelosupresi; N/V, mual muntah; P,
toksisitas pulmoner; R, roksisitas renal; SIADH, sindrom hormon antidiuretik
yang tidak sesuai; XRT, terapi x-ray .
Tumor pada: BMW, kondisi untuk transplantasi sum-sum
tulang belakang; BT, tumor otak; EWS, Ewing sarkoma; GCT, tumor sel germ; NBL,
neuroblastoma; OS, osteosarkoma; RMS, rhabdomyosarcoma; STS, sarkoma jaringan
lunak; W, tumor Wilm’s.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete