Pemeriksaan kompetensi dan kualitas penyedia pelayanan kesehatan ibu/bayi pada negara Amerika Latin dan Karibiah terpilih
Assessment of provider competence and
quality of maternal/newborn care in selected Latin American and Caribbean
countries
Joyce
E. Thompson,1 Sandra Land,2 Alma Virginia Camacho-Hubner,3 and Judith T.
Fullerton4
Abstract
Objective. To obtain a
snapshot of the maternal and newborn care provided by different types of
maternal and child health providers in Latin America and the Caribbean (LAC) to
1) better inform advocacy and programmatic strategies and interventions to
improve the quality of those services in the region, and 2) determine the need
for more rigorous study of the issues.
Methods. A rapid assessment of 83
health workers providing antepartum, intrapartum, and immediate postpartum and
newborn care (within two hours of birth) in eight LAC countries was conducted
in November and December of 2011. Health workers were observed by two-person
expert maternal/newborn clinician teams using pretested forms based on
international quality-of-care standards. A total of 105 care encounters were
observed, primarily in urban, public, referral-level settings. Providers of
care included obstetricians, midwives, generalist physicians, medical
residents, registered nurses, auxiliary nurses, and students of medicine,
midwifery, and nursing.
Results. Hand washing, as an
indicator of quality of antepartum care, was observed in only 41% of the
observed encounters. Labor management often lacked certain elements of
respectful maternity care across all provider groups. Several clinical tasks of
high importance in the identification and prevention of common complications of
antepartum, intrapartum, and immediate postpartum/newborn care were not
documented as performed during the observation periods. Providers self-reported
limited competence (ability to perform to a defined level of proficiency) in
manual removal of the placenta, bimanual compression of the uterus, and newborn
resuscitation.
Conclusions. The findings
suggest that 1) the quality of maternal and newborn care and 2) the competence
of maternal and child health providers in the diverse selection of LAC
countries that were studied require substantial attention.
Original
research
Pemeriksaan
kompetensi dan kualitas penyedia pelayanan kesehatan ibu/bayi pada negara
Amerika Latin dan Karibiah terpilih
Joyce
E. Thompson,1 Sandra Land,2 Alma Virginia Camacho-Hubner,3 and Judith T.
Fullerton4
Abstrak
Latar
belakang: Untuk mendapatkan gambaran pelayanan kesehatan
ibu/bayi yang disediakan oleh penyedia pelayanan kesehatan ibu/bayi dengan tipe
yang berbeda-beda pada negara Amerika Latin dan Karibian (LAC) agar 1) lebih
mendapat informasi dan anjuran strategi program dan intervensi untuk
memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan pada daerah tersebut, dan 2) untuk
menentukan perlunya penelitian yang lebih baik terhadap masalah.
Metode:
Pemeriksaan cepat pada 83 petugas kesehatan yang menyediakan pelayanan
anterpartum, intrapartum, dan immediate postpartum
(2 jam postpartum) serta kesehatan bayi (2 jam setelah bayi lahir) pada delapan
negara LAC yang dilakukan pada bulan November dan Desember tahun 2011. Petugas
kesehatan diobservasi oleh dua orang klinisi ibu/anak yang ahli menggunakan
formulir yang sudah teruji berdasarkan standar kualitas kesehatan internasional.
Total 105 pelayanan diobservasi, kebanyakan pada daerah perkotaan, publik,
keadaan level setara. Penyedia pelayanan termasuk ahli obstetri, bidan, dokter
umum, residen medis, perawat yang terdaftar, perawat pembantu, dan mahasiswa
kedokteran, kebidanan, dan keperawatan.
Hasil.
Mencuci tangan, sebagai indikator kualitas pelayanan antepartum diobservasi
hanya pada 41% dari pelayanan yang dilakukan. Manajemen persalinan sering
kekurangan elemen tertentu pada pelayanan dari seluruh kelompok penyedia
pelayanan kesehatan. Beberapa tugas klinis yang penting dalam identifikasi dan
pencegahan komplikasi umum pada antepartum, intrapartum, dan immediate postpartum (2 jam postpartum)
serta kesehatan bayi (2 jam setelah bayi lahir) tidak didokumentasi sesuai
dengan yang dilakukan selama periode observasi. Kompetensi yang terbatas
penyedia pelayanan (kemampuan melakukan sampai ke level profesi tertentu) pada pengeluaran
plasenta secara manual (manual plasenta), kompresi uterus bimanual, dan
resusitasi bayi baru lahir.
Kesimpulan:
Temuan ini mengarah pada 1) kualitas pelayanan kesehatan ibu/anak dan 2)
kompetensi penyedia pelayanan kesehatan ibu/anak pada beragam pilihan negara LAC yang diteliti memerlukan
perhatian yang cukup besar.
PENDAHULUAN
Kesehatan
perempuan, termasuk ibu-ibu, dan bayi baru lahir (NB) di Amerika Latin dan
Karibia (LAC) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di
setiap negara dan wilayah secara keseluruhan. Meski begitu angka kematian ibu dan
bayi baru lahir saat persalinan masih tinggi. Rata-rata rasio mortalitas ibu (maternal
mortality ratio/MMR)
untuk wilayah LAC pada 2010 diperkirakan mencapai 88,9 per 100.000 persalinan atau sebanyak 9.500 kematian ibu. Angka-angka ini mewakili penurunan dari 41% (1) dibandingkan
dengan periode tahun
1990-2010, yang bukan merupakan tingkat pengurangan yang
cukup
pada wilayah ini untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Milenium Kelima (Fifth
Millennium Development Goal/MDG 5) dengan target pengurangan kematian ibu sebesar 75% pada tahun 2015 (2). Ada sembilan (dari 35) negara
LAC dengan MMR
diatas rata-rata wilayah LAC
(Bolivia, Republik Dominika, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Paraguay,
Peru, dan Suriname). Angka kematian perinatal untuk wilayah
itu 21,3 per 1.000 kelahiran hidup (3) dibandingkan
dengan periode yang sama. Dua
belas negara dengan angka
kematian perinatal diatas rata-rata termasuk Bolivia, Kolombia,
Republik Dominika, El Salvador, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko,
Nikaragua, Paraguay, dan Suriname.
Strategi untuk
penggunaan "skill
birth attendants" (SBA)
atau "tenaga terlatih" (Kedua istilah yang digunakan di seluruh wilayah) (4) di terapkan
pada wilayah LAC lebih dari satu
dekade yang lalu (5, 6). Sebuah bagian penting dari agenda baru kesehatan perempuan
untuk wilayah (pasca-2015) adalah menentukan apakah penyedia
pelayanan dianggap sebagai
SBA / "tenaga terlatih" di suatu negara yang
memenuhi syarat untuk perbedaan itu berdasarkan
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional) . Sebuah bukti
substansial menunjukkan bahwa
memiliki SBA / "tenaga terlatih" yang kompeten dalam memberikan pelayanan kualitas tinggi berdasarkan bukti-
kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat secara substansial mengurangi angka kematian ibu dan bayi (7-11).
Namun, banyak
negara di kawasan ini menggunakan hitungan kelahiran kelembagaan sebagai ukuran
yang
mewakili SBA / "tenaga
terlatih" membantu persalinan, tanpa memperhatikan kualifikasi yang membantu
persalinan. Informasi tentang
provisi
(persiapan antenatal) antepartum
(AP) dan perawatan persalinan oleh SBA / "tenaga terlatih" disampaikan oleh
negara-negara LAC sebagai data resmi untuk indikator kesehatan dasar pada wilayah Amerika yang diterbitkan setiap tahun oleh
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (Pan
American Health Organization/PAHO) (1). Informasi ini tidak termasuk kategori penyedia
yang memberikan pelayanan/perawatan, atau pendidikan atau kompetensi formal mereka.
Kekhawatiran tentang kesenjangan informasi ini diperburuk oleh variasi dalam definisi
SBA / "tenaga terlatih" di negara-negara. Pada banyak negara, satu-satunya kriteria untuk menentukan
apakah penyedia memenuhi syarat sebagai SBA / "tenaga terlatih"
adalah / gelarnya
("perawat", "dokter," "bidan", "perawat
tambahan," dll) (12) . Tidak ada usaha untuk menentukan kredibilitas
(kepercayaan) dari penyedia
pelayanan atau tipe
spesifik yang memberikan pelayanan
antepartum (AP) / intrapartum (IP) / postpartum 2
jam setelah melahirkan (PP) dan
perawatan bayi baru lahir (NB) (dalam waktu dua jam kelahiran) (13). Sebagai tambahan, data untuk berbagai jenis penyedia pelayanan
sering dikumpulkan dalam pelaporan hasil. Misalnya, data
untuk perawat terdaftar (registered
nurse/RN)
dan personil kebidanan sering digabungkan dengan data personil tambahan, dan
istilah "dokter" sering mencakup semua jenis dokter
baik dokter magang, residen, dokter umum, dan dokter spesialis (misalnya, dokter kandungan (OBS)), dll
Mengamati bahwa beberapa negara dengan persentase
perawatan/pelayanan yang tinggi (AP dan persalinan) dikaitkan dengan SBA / "tenaga terlatih"
memiliki statistik kematian yang lebih tinggi dari rata-rata wilayah, the
LAC Regional Task Force on Maternal Mortality Reduction (Grupo de Trabajo
Regional para la Reducción de la Mortalidad Materna/GRT) memutuskan untuk melaksanakan penilaian awal untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik untuk alasan hasil kontra-intuitif ini. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang pelayanan ibu dan perawatan bayi baru lahir yang disediakan oleh berbagai penyedia kesehatan ibu dan anak
di wilayah LAC agar 1) lebih mendapat informasi dan
anjuran strategi program dan intervensi untuk memperbaiki kualitas pelayanan
kesehatan pada daerah tersebut, dan 2) untuk menentukan perlunya penelitian
yang lebih baik terhadap masalah.
MATERIAL
DAN METODE
Desain
Penelitian
Pemeriksaan cepat dilakukan pada 83 petugas
kesehatan yang menyediakan layanan anterpartum, intrapartum, dan immediate postpartum (2 jam postpartum)
serta kesehatan bayi (2 jam setelah bayi lahir) dari delapan negara LAC untuk
menentukan tipe penyedia pelayanan yang mana yang sungguh-sungguh memberikan
pelayanan yang baik (sesuai dengan gelar dan tingkat kepercayaan) dan elemen
kualitas dan kompetensi dalam pelayanan kesehatan mereka yang dapat diobservasi
dan digunakan sebagai indikator penelitian.
Pemegang wewenang kesehatan dari delapan negara—enam
negara merupakan negara dengan mortalitas yang lebih tinggi pada daerah tersebut
(Bolivia, Kolombia, Guatemala, Guyana, Honduras, dan Peru) dan dua yang
memiliki statistik kesehatan yang lebih baik (Chili dan Panama)—diundang dan
setuju untuk berpartisipasi pada pemeriksaan tersebut.
Pertimbangan
Etik
Karena pemeriksaan didesain sebagai survei mixed method (metode campuran kualitatif
dan kuantitatif) sebagai usaha praktikal dalam menjawab pertanyaan dasar
terhadap kualitas pelayanan daripada untuk tujuan penelitian semata, maka
persetujuan human subject review board (tim
peninjau penelitian terhadap manusia) tidak diminta. Administ formal mengenai
izin dilakukannya pemeriksaan cepat disediakan oleh the United Nations Population Fund (UNFPA) kantor regional LAC.
Panduan etik untuk dilakukannya pemeriksaan observasional diberikan kemudian. Informed consent (informasi
persetujuan), dan protokol intervensi oleh pengamat ahli dalam kejadian
komplikasi yang mengancam hidup selama periode observasi diperoleh baik dari
penyedia pelayanan kesehatan yang menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam
penelitian dan wanita yang dirawat (penerima pelayanan kesehatan).
Gambar
1. Kriteria Pemilihan Negara
Pendekatan obseravsi langsung menggunakan klinisi
ahli sebagai pengamat pelayanan dipilih untuk mendokumentasi praktik dan
kepercayaan penyedia pelayanan kesehatan. Persetujuan administratif diperoleh
dari pemegang wewenang relevan (misalnya menteri kesehatan) pada setiap delapan
negara yang diundang dan setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Pemilihan negara untuk penelitian berdasarkan pada
tujuan penulis untuk mengumpulkan data pada susunan model beragam untuk provisi
pelayanan kesehatan persalinan (dideskripsikan secara detail ditempat lain
(14)) pada keadaan fasilitas kesehatan dan geografis yang cukup beragam (kotak
1). Fasilitas dimana penyedia pelayanan kesehatan dapat diobservasi di setiap
negara dipilih oleh pejabat negara. Penyedia pelayanan pada fasilitas tersebut
menawarkan diri untuk berpartisipasi setelah mendengar deskripsi tujuan dari
observasi ini.
Instrumen
Peralatan observasi standar dikembangkan untuk
tujuan pemeriksaan ini oleh para ahli dengan menggunakan standar dan panduan
internasional (15-18) untuk mengembangkan kriteria pemeriksaan untuk setiap
keempat area praktis klinis: 1) Kunjungan antepartum pertama; 2) kunjungan
follow-up antepartum; 3) manajemen persalinan; dan 4) melahirkan, dan pelayanan
immediate postpartum dan kesehatan
bayi. Instrumen berbasis pada tujuh indikator kualitas kesehatan yang dapat
diamati yang berhubungan langsung dengan hasil kesehatan untuk ibu atau bayi
dan secara eksiplisit demgam jangkauan praktik WHO/FIGO/ICM untuk SBAs (4,19).
Instrumen juga termasuk pengukuran tidak langsung dari pendekatan etis untuk
pemberian pelayanan seperti pelayanan maternitas (kesehatan ibu) (20).
Pengamat klinisi yang ahli diminta untuk menyediakan
dua angka opini untuk: 1) sumatif (pada kualitas pelayanan kesehatan yang
disediakan) dan 2) informed
(kompetensi penyedia pelayanan yang diperlihatkan dalam memberikan pelayanan
yang dapat diobservasi). Oleh karena proyek ini memiliki keterbatasan waktu,
ini diantisipasi bahwa pengamat tidak memiliki kesempatan untuk mengamati
manajemen komplikasi. Sehingga, penyedia pelayanan individual diminta untuk
melaporkan sendiri apakah mereka memiliki kompetensi dan kewenangan untuk
melakukan sembilan kemampuan lifesaving yang
esensial untuk ibu dan bayi sesiai dengan yang ditentukan WHO (16). Instrumen
diuji lebih dahulu pada bulan September tahun 2011 di tempat klinik di Panama.
Prosedur
Tim observer dengan dua orang klinisi ahli
maternal/bayi dipilih dari setiap negara bergantung pada ketersediaan tenaga
ahli obstetri, bidan, konsultan perawat, dan/atau dokter dengan pelatihan
obstetri. Anggota tim menerima orientasi mengenai penggunaan instrumen
penelitian dan digunakan untuk memeriksa individu dan reliabilitas mereka dalam
menggunakan instrumen tersebut. Observasi dilakukan dari tanggal 21 November
hingga 21 Desember 2011.
Data dianalisis menggunakan SPSS (SPSS, Inc.,
Chicago, Illinois, Amerika Serikat) dengan statistik deskriptif, termasuk
frekuensi dan tabulasi silang. Individu dikelompokkan berdasarkan kepercayaan
penyedia pelayanan yang mirip untuk sebagian pemeriksaan untuk menghasilkan
ukuran sampel yang cukup untuk analisis. Pemeriksaan tidak cukup kuat untuk
penggunaan analisis inferensial.
HASIL
Penyedia
dan pengaturan pelayanan
Sebanyak
83 penyedia layanan kesehatan setuju untuk diamati di
delapan negara yang akan diteliti.
Terdapat heterogenitas (perbedaan) pada negara-negara di 1) gelar dan peran
dari penyedia pelayanan kesehatan, 2) infrastruktur kesehatan, dan 3) model
kesehatan, menyatakan kesuksesan usaha penulis untuk memasukkan grup-grup yang
berbeda dari negara yang termasuk dalam penelitian.
Fasilitas kesehatan
termasuk dalam pemeriksaan terutama daerah perkotaan (93%), publik (96%), dan tingkat rujukan (96%).
Sebanyak 11 (13%) dari seluruh penyedia pelayanan yang berpartisipasi diamati di klinik komunitas tanpa tempat
tidur bersalin, dan enam (7%) penyedia pelayanan diamati di klinik komunitas dengan tempat tidur bersalin. Guyana adalah satu-satunya
negara di mana fasilitas pedesaan dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Sebanyak 105 pelayanan perawatan diamati. Tabel 1 menunjukkan distribusi
kategori penyedia pelayanan kesehatan oleh negara. Seperti ditunjukkan dalam tabel, hanya 39
(47%) penyedia (ahli obstetri dan kebidanan) yang memenuhi syarat sebagai SBA menurut definisi global. Di
sebagian besar negara di wilayah LAC, SBA / "personil terlatih" juga
termasuk dokter umum dan perawat yang terdaftar dengan pelatihan untuk perawatan AP dan persalinan (1). Tidak dapat ditentukan, dalam penilaian, jika kelompok penyedia
pelayanan yang terakhir ini
menerima pendidikan di setiap keterampilan yang tercantum dalam lingkup praktek
SBA. Penyedia pelayanan kesehatan yang diamati telah bekerja dibidang tersebut masing-masing rata-rata selama 6,7 tahun (rentang: 1 hari hingga 36 tahun).
Tabel
1. Kategori penyedia pelayanan yang diamati pada pemeriksaan cepat kompetensi
dan kualitas pelayanan kesehatan ibu/bayi baru lahir, Amerika Latin,
November-Desember 2011
Perawatan AP yang
diamati, diberikan oleh semua kategori penyedia, sedangkan
manajemen tenaga kerja yang diamati hanya termasuk perawatan yang diberikan oleh
bidan (total sepuluh),
ahli
obstetri (sembilan), dokter
umum (lima), residen obstetri, dan sembilan tenaga kesehatan dari kategori "Lain" (terutama perawat tambahan atau
ANs) dan mahasiswa kedokteran dan keperawatan). Pengamatan tim di Guatemala dan Honduras
mencatat bahwa mahasiswa kedokteran dan keperawatan sering memberikan perawatan tanpa supervisi
(pengawasan).
Penyedia pelayanan
dan perawatan selama melahirkan
yang dibantu rata-rata 93,7 kelahiran
pada enam bulan sebelum penelitian ("enam bulan terakhir"), mulai dari 35 (untuk ANs) hingga 164 kelahiran (untuk ahli obstetri). Sebagian dari 37 pelayanan diamati untuk gabungan perawatan klinis persalinan ditambah langsung dengan perawatan postpartum/bayi yang melibatkan pendekatan tim.
Kualitas
pelayanan
Tabel 2 menunjukkan temuan yang berhubungan dengan
kualitas pelayanan yang diberikan selama kunjungan antepartum (awal dan
follow-up) Rata-rata waktu keseluruhan yang diperlukan penyedia pelayanan
antepartum pada keadaan yang diberikan sekitar 30.4 menit (bervariasi antara
5-96 menit). Temuan untuk grup penyedia pelayanan yang dikumpulkan (misalnya
seluruh observasi untuk indikator tertentu yang dikombinasi) bervariasi dari
20% (untuk mencuci tangan) hingga 100%
untuk satu atau lebih dari tujuh indikator kualitas pelayanan). Angka
indikator substansial yang diobservasi kurang lebih 50%.
Tabel
2. Kualitas pelayanan antepartum (AP) berdasarkan kategori penyedia pelayanan
pada pemeriksaan cepat pelayanan kesehatan ibu/bayi baru lahir, Amerika Latin,
November-Desember 2011
Enam indikator
kualitas pelayanan yang dipilih untuk pengamatan manajemen tenaga kerja
(Tabel 3). Peringkat tertinggi untuk kualitas
perawatan yang diamati untuk semua enam indikator adalah:
1) memberi salam dan memperlakukan wanita dengan hormat, dan 2) memberikan perawatan suportif dan pereda nyeri. Peringkat kualitas terendah adalah: 1) mencuci tangan sebelum dan sesudah perawatan dan
2) unsur-unsur lain dari kepedulian dalam
persalinan, seperti mendorong
dan
memberi dukungan sebagai
pendamping, dan memberikan informasi untuk wanita.
Tabel
3. Kualitas pelayanan intrapartum (IP) yang diamati berdasarkan kategori
penyedia pelayanan pada pemeriksaan cepat pelayanan kesehatan ibu/bayi baru
lahir, Amerika Latin, November-Desember 2011
Tiga indikator
kualitas pelayanan diidentifikasi untuk
perawatan intrapartum (IP) dan postpartum (PP)/ NB (newborn/bayi):
1) mempertahankan teknik kebersihan selama persalinan (diamati pada 81% dari persalinan); 2) memperlakukan wanita dengan hormat (diamati 65% selama waktu penelitian); dan 3) mempromosikan ikatan ibu-bayi (diamati hanya
pada 46% dari pelayanan).
Tim pengamat ahli memberikan pendapat sumatif mereka tentang kualitas pelayanan yang
ditawarkan oleh masing-masing kategori penyedia, berdasarkan pengamatan
yang dilakukan di daerah klinik
masing-masing.
Peringkat dikotomis menunjukkan mengindikasikan 75% penyedia pelayanan untuk kunjungan AP awal dan 52% dari mereka untuk
kunjungan AP follow-up
memberikan pelayanan yang berkualitas baik, menurut pendapat sumatif
(pendapat yang dikumpulkan oleh ahli-ahli obstetri/spesialis obstetri) para ahli untuk semua indikator tugas klinis diskrit (tidak ditampilkan). Kurang dari setengah (44%) dari semua
penyedia menerima nilai positif untuk pelayanan yang berkualitas baik untuk manajemen tenaga
kerja dan hanya 41% yang menerima nilai positif untuk kualitas baik pada
perawatan IP dan perawatan
PP / NB.
Kompetensi
pelayanan
Sebanyak 156
indikator kinerja (tugas klinis) di AP, IP, dan bidang klinis PP / NB dimasukkan dalam penilaian tenaga
kesehatan. Tugas klinis (beberapa di antaranya berulang dalam satu atau lebih
daerah klinis) yang berhubungan dengan penggunaan keterampilan atau perilaku yang terkait dengan
pemeriksaan, diagnosis, dan / atau manajemen kehamilan normal,
ditambah lima komplikasi
PP / NB spesifik
yang terjadi dengan frekuensi tinggi pada wilayah LAC. Lima komplikasi ini
termasuk hipertensi dalam kehamilan, perdarahan pervaginam, anemia, bakteriuria, dan sifilis. Para pengamat ahli mendokumentasikan apakah mereka bisa menegaskan bahwa
penyedia
pelayanan memiliki
pengetahuan atau melakukan setiap tugas klinis yang spesifik yang menyusun indikator.
Tugas klinis yang
paling sering diabaikan (yaitu
pendokumentasan dalam waktu kurang
dari satu-setengah jam dari observasi) selama pelayanan AP termasuk menanyakan tentang faktor tertentu
pada riwayat kehamilan
sebelumnya (penggunaan
kontrasepsi, riwayat pregnancy induced hypertension atau
hipertensi dalam kehamilan,
dan riwayat perdarahan pervaginam) dan masalah yang terjadi sejak kunjungan sebelumnya.
Selama manajemen persalinan, penyedia pelayanan didokumentasikan dalam pencatatan status kemajuan persalinan dan penggunaan teknik steril untuk pemecahan ketuban (amniotomi) hanya dilakukan pada 50% dari pelayanan yang diamati. Penggunaan partograf
dilakukan untuk hanya 37%
dari pasien dalam persalinan. Disana ada kebijakan yang
mendukung penggunaan manajemen aktif
persalinan kala III pada semua negara yang diteliti kecuali satu negara, tetapi di seluruh penyedia pelayanan di semua negara hanya 15% yang menunggu pengguntingan dan penjepitan tali pusat sampai denyut berhenti.
Periode
dua jam postpartum
ibu dan pemantauan bayi, termasuk penilaian tanda-tanda vital ibu dan bayi dan keadaan fundus uteri ibu setidaknya setiap 15 menit, dilakukankan hanya pada 27% pelayanan PP / NB. Kontak kulit-ke-kulit ibu-dan bayi serta promosi inisiasi menyusu dini dilakukan kurang dari sepertiga dari pelayanan
perawatan.
Tim pengamat juga memberikan pendapat ahli mereka pada kompetensi penyedia
pelayanan berdasarkan apa
yang mereka diamati dalam pengaturan klinis, menilai mereka baik sebagai "berkompetensi" atau "perlu perbaikan." Peringkat
“perlu perbaikan” ditujukan
kepada penyedia pelayanan
yang tidak melakukan semua tugas
klinis untuk keterampilan tertentu, sesuai dengan yang direkomendasikan pada
pedoman atau standar internasional (16, 18). Dokter
umum dinilai "butuh
perbaikan "
pada 0% tugas untuk manajemen persalinan, perawatan IP dan PP / NB tapi 44% masih
butuh perbaikan untuk kunjungan AP
(antepartum/antenatal). Ahli
obstetri (spesialis obstetri)
menerima peringkat
itu untuk 18% pelayanan
IP dan perawatan
PP / NB dan 50% untuk kunjungan AP. Penyedia pelayanan yang termasuk
dalam kategori "lain" menerima
rating sumatif untuk 8% pelayanan IP dan perawatan PP / NB sampai 50% tugas untuk
kunjungan AP follow-up. Bidan profesional menerima peringkat "butuh perbaikan" untuk
9% kunjungan AP tetapi hanya 20% dari tugas manajemen
persalinan--kinerja terbaik
secara keseluruhan dicapai pada semua jenis penyedia pelayanan di semua bidang klinis.
Kompetensi
self-reported (yang dilaporkan
sendiri). Tabel 4
memberikan gambaran tentang apa yang penyedia diamati dalam penilaian ini mengenai
kemampuan mereka sendiri untuk melakukan apapun dari
sembilan keterampilan kebidanan yang dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir (pemasangan alur intravena, pembuatan resep atau pemberian antibiotik, pembuatan resep atau pemberian uterotonika, pembuatan resep atau pemberian magnesium sulfat, memimpin
persalinan dengan bantuan
forceps atau ekstraksi
vakum, melakukan pengeluaran manual plasenta, melakukan aspirasi vakum
menual, melakukan kompresi uterus bimanual, dan melakukan resusitasi bayi baru lahir).
Perhatian khusus,
sesuai dengan peringkat laporan sendiri, yaitu tingkat kompetensi rendah yang berkaitan dengan:
1) panduan penghapusan plasenta,
2) kompresi uterus bimanual, dan
3) resusitasi bayi baru lahir dilaporkan oleh semua kategori manajemen persalinan—tiga dari sembilan keterampilan yang menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir (lifesaving skill). Dokter umum, ahli/spesialis obstetri, dan bidan yang berwenang untuk melakukan keterampilan ini pada masing-masing negara yang diteliti. Bidan tidak memiliki otorisasi untuk melakukan persalinan pervaginam dengan bantuan atau aspirasi vakum manual, pada salah satu dari delapan negara yang diteliti, sehingga proporsi prosedur tersebut yang dilaporkan pada Tabel 4 adalah laporan diri (self reported) dari ahli obstetri saja.
3) resusitasi bayi baru lahir dilaporkan oleh semua kategori manajemen persalinan—tiga dari sembilan keterampilan yang menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir (lifesaving skill). Dokter umum, ahli/spesialis obstetri, dan bidan yang berwenang untuk melakukan keterampilan ini pada masing-masing negara yang diteliti. Bidan tidak memiliki otorisasi untuk melakukan persalinan pervaginam dengan bantuan atau aspirasi vakum manual, pada salah satu dari delapan negara yang diteliti, sehingga proporsi prosedur tersebut yang dilaporkan pada Tabel 4 adalah laporan diri (self reported) dari ahli obstetri saja.
Tabel
4. Kompetensi yang dilaporkan sendiri pada sembilan keterampilan lifesaving berdasarkan kategori penyedia
pelayanan pada pemeriksaan cepat pelayanan kesehatan ibu/bayi baru lahir,
Amerika Latin, November-Desember 2011
DISKUSI
Profil dari kategori pelayanan kesehatan yang direpresentasikan dalam pemeriksaan cepat ini tampaknya konsisten dengan penelitian oleh Pettersson & Batu (14) yang mendokumentasikan pelayanan kebidanan pada wilayah LAC. Pada tiga negara yang berpartisipasi pada penilaian ini (Kolombia, Guatemala, dan Honduras), tidak ada bidan profesional, sehingga pengamatan dilakukan pada dokter umum, ahli/spesilais obstetri, dan personil perawat tambahan. Di Chile, Guyana, dan Peru, bidan profesional menyediakan sebagian besar perawatan melahirkan, sehingga penyedia pelayanan yang mengajukan diri untuk diamati sebagian besar adalah bidan.
Profil dari kategori pelayanan kesehatan yang direpresentasikan dalam pemeriksaan cepat ini tampaknya konsisten dengan penelitian oleh Pettersson & Batu (14) yang mendokumentasikan pelayanan kebidanan pada wilayah LAC. Pada tiga negara yang berpartisipasi pada penilaian ini (Kolombia, Guatemala, dan Honduras), tidak ada bidan profesional, sehingga pengamatan dilakukan pada dokter umum, ahli/spesilais obstetri, dan personil perawat tambahan. Di Chile, Guyana, dan Peru, bidan profesional menyediakan sebagian besar perawatan melahirkan, sehingga penyedia pelayanan yang mengajukan diri untuk diamati sebagian besar adalah bidan.
Banyak penelitian terbaru (10, 21-24) telah berusaha untuk menentukan pentingnya SBA dalam mengurangi
angka kematian ibu. Meskipun begitu, penelitian ini tidak menggunakan definisi yang sama dari SBA (4), sehingga sulit untuk membandingkan dengan temuan mereka. Terdapat perbedaan yang sama dalam bahasa yang jelas di wilayah LAC, dan dalam penelitian ini, di mana
dalam kedua kasus istilah "personil terlatih" terlihat mirip dan dengan “SBA”
tanpa data pendidikan yang spesifik atau kompetensi yang dapat berkorespondensi
dengan lingkup praktik SBA.
Sebagai tambahan, penelitian
yang dipublikasi ini sering menyatukan berbagai kategori profesional kesehatan (dokter, bidan,
dan perawat), sehingga sulit untuk menentukan apa dampak yang mereka miliki
sebagai individu terhadap pengurangan
mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi. Laporan terbaru oleh Homer et al. (25) jelas merujuk pada potensi dampak positif dari penggunaan sepenuhnya bidan terampil dalam pelayanan ibu dan perawatan bayi bau lahir. Penelitian lain mendukung dampak potensial pada
peningkatan keterampilan
persalinan yang
bisa dicapai melalui penguatan tenaga kerja kebidanan (26).
Kualitas
pelayanan
Item kualitas
pelayanan yang perlu perbaiki pada semua kategori penyedia pelayanan kesehatan yang diamati meliputi unsur privasi psikososial,
memberi
dukungan kepada pendamping, memberikan informasi tentang kemajuan persalinan, dan mendukung ikatan ibu-bayi dan inisiasi menyusu dini. Kurangnya pemantauan langsung dan terus menerus
baik pada ibu dan bayi setelah melahirkan juga perlu dicatat. Belizan et al. (27)
mencatat bahwa penyediaan perawatan ibu dan perawatan berpusat pada keluarga, termasuk yang berfokus pada budaya, emosional, dan aspek sosial, termasuk dalam tujuan untuk pelayanan kesehatan ibu dan perawatan perinatal pada wilayah LAC.
mencatat bahwa penyediaan perawatan ibu dan perawatan berpusat pada keluarga, termasuk yang berfokus pada budaya, emosional, dan aspek sosial, termasuk dalam tujuan untuk pelayanan kesehatan ibu dan perawatan perinatal pada wilayah LAC.
Kompetensi pelayanan
Menjadi terampil
berarti bahwa penyedia berkompetensi untuk melaksanakan paket intervensi yang telah ditentukan sebagai intervensi penting untuk perawatan ibu dan bayi
baru lahir berkualitas tinggi
(18). Definisi kompetensi yang digunakan dalam penilaian ini diambil dari daftar
istilah ICM (28) dan didasarkan
pada review
literatur esktensif oleh Fullerton et al. (29). Sebagaimana yang
didefinisikan dalam daftar istilah ICM, kompetensi penyedia pelayanan kesehatan adalah "kombinasi pengetahuan, psikomotor,
komunikasi dan keterampilan pengambilan keputusan yang memungkinkan individu untuk melakukan tugas khusus sampai
ke tingkat profesional
tertentu (mahir)” (28).
Tingkat kemampuan profesional diukur terhadap standar klinis, dan
sebagai tim observasi untuk penilaian ini menemukan
bahwa standar tersebut sering tidak
terpenuhi.
Untuk indikator
klinis hanya berhubungan dengan sejumlah kecil penyedia pelayanan, pengumpulan kelompok digunakan untuk menyajikan temuan. Daerah klinis dengan
tingkat
kompetensi terendah
ditunjukkan pada beberapa
kelompok yang termasuk anamnesis selama kunjungan AP dan beberapa tahapan
manajemen persalinan, terutama sebelum terjadinya komplikasi kehamilan, dan penilaian tanda-tanda penyakit
hipertensi pada kehamilan dan anemia. Penggunaan
partograf dan perawatan PP / NB 2 jam setelah
persalinan merupakan
area klinis yang
perlu diperhatikan pada
perawatan IP. Pengaturan
volume tinggi dan penggunaan staf yang kurang terampil (dan mereka yang sangat tidak memenuhi syarat, dalam beberapa pengamatan)
hampir pasti berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kualitas dan kompetensi
yang dicatat
selama pengamatan (30, 31).
Kompetensi
self-reported. Banyak penyedia layanan kesehatan melaporkan beberapa
tugas-tugas klinis yang termasuk dalam kewenangan mereka dan mereka memiliki pengetahuan untuk melaksanakan tapi mereka kurang memiliki kemampuan spesifik dalam melakukan. Satu penjelasan yang mungkin untuk rendahnya tingkat
kompetensi dilaporkan dalam kasus ini adalah kurangnya pengalaman yang akan
mempertahankan keterampilan mereka, seperti yang tercantum dalam penelitian Janakiraman et al. (31), terutama di daerah pedesaan dengan frekuensi kasus rendah. Penjelasan lain yang memungkinkan bahwa pada tempat dengan frekuensi kasus tinggi sering
terdapat tipe penyedia pelayanan
yang melakukan fungsi spesial spesifik, sehingga membatasi peluang untuk penyedia
pelayanan lain untuk mempelajari
dan / atau mempertahankan keterampilan tertentu.
Fasilitas atau faktor lingkungan-pelayanan kesehatan juga dapat mempengaruhi kinerja
yang rendah, seperti tercantum
dalam laporan lainnya (22, 32). Untuk alasan apapun,
sembilan dari empat belas penyedia dalam kategori "lain" dengan keterampilan kurang
yang dilaporkan sendiri dalam
mengelola kondisi yang mengancam jiwa memberikan pelayanan
dan perawatan pada ibu dalam
persalinan dan saat akan melahirkan. Pemantauan tambahan dan berkelanjutan, serta evaluasi kompetensi SBA / "personil terlatih" adalah
tanggung jawab dasar dari sistem kesehatan yang terlibat dalam
penyedia pelayanan kesehatan (33).
Rekomendasi
Temuan dari observasi
pemeriksaan ini menyarankan
sejumlah daerah yang memprihatinkan terkait dengan kualitas perawatan ibu dan bayi
baru lahir juga kompetensi penyedia pelayanan. Keprihatinan ini akan dikomunikasikan kepada
masing-masing negara yang diteliti, bersamaan dengan keterbatasan penelitian yang akan dijelaskan di bawah. Rekomendasi dari penilaian yang
akan dimasukkan ke dalam diskusi meliputi:
1) semua negara di daerah LAC harus menggunakan definisi
yang sama dari SBA / "tenaga terlatih" sehingga dapat
dilakukan pemantauan kemajuan dalam mencapai indikator target MDGs 4 dan 5, dan ditetapkan untuk agenda pasca-2015 (34), keduanya valid dan reliabel di dalam dan di antara
negara-negara; 2) masing-masing fasilitas kesehatan negara / LAC akan diuntungkan dari penilaian periodik kompetensi penyedia layanan ibu
/
bayi baru lahir dan harus sangat mendukung dan memfasilitasi
kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan dan otoritas kesehatan pemerintah
untuk memberikan update berkala terhadap pengetahuan dan keterampilan untuk semua tenaga
kesehatan; dan 3) pengembangan sumber daya manusia dan strategi penyebaran perlu
mempertimbangkan ketersediaan tenaga kesehatan terampil dalam layanan tertentu yang
diperlukan. Advokasi dan strategi program untuk meningkatkan kualitas perawatan ibu / bayi
baru lahir direncanakan oleh
LAC GTR, dan rencana kerja LAC di masa depan didukung oleh donor harus ditujukan
untuk memperbaiki
pelayanan kesehatan ibu dan anak
di daerah baik
melalui pendidikan sebelum-pelayanan dan saat-pelayanan dan regulasi/aturan (35).
Keterbatasan
Keterbatasan penelitian ini meliputi ukuran sampel yang kecil, bagi kedua negara LAC dan jumlah peserta, yang membatasi analisis dengan metode deskriptif. Tingkat Namun, fakta bahwa rendahnya tingkat kinerja beberapa keterampilan penting kesehatan ibu dan anak yang diamati di antara peserta yang mengajukan diri untuk diamati menunjukkan bahwa penelitian metodologi itu kemungkinan besar tidak dibatasi oleh efek pengamat.
Keterbatasan penelitian ini meliputi ukuran sampel yang kecil, bagi kedua negara LAC dan jumlah peserta, yang membatasi analisis dengan metode deskriptif. Tingkat Namun, fakta bahwa rendahnya tingkat kinerja beberapa keterampilan penting kesehatan ibu dan anak yang diamati di antara peserta yang mengajukan diri untuk diamati menunjukkan bahwa penelitian metodologi itu kemungkinan besar tidak dibatasi oleh efek pengamat.
KESIMPULAN
Dorongan untuk melakukan kajian cepat ini dari indikator
yang dipilih dari pelayanan ibu dan perawatan bayi baru lahir berkualitas baik dan berhubungan dengan kompetensi dari penyedia pelayanan kesehatan berasal dari keprihatinan di wilayah LAC bahwa beberapa negara yang melaporkan SBA /
"tenaga terlatih" tingkat tinggi dalam menyediakan
pelayanan antepartum dan membantu persalinan, memiliki statistik kematian yang
lebih tinggi dari rata-rata untuk
wilayah pada tahun 2010. Temuan ini menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan maternal dan perawatan bayi baru labir dan kompetensi
penyedia pelayanan kesehatan ibu dan anak pada bermacam-macam negara-negara LAC
yang dipilih dalam penelitian ini membutuhkan perhatian yang lebih besar.
Cited:
Comments
Post a Comment