PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KONTRASEPSI DI BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Untuk Download file PDF klik link berikut: Download Jurnal PDF.
Artikel ini sebelumnya telah dimuat pada Jurnal E-Clinic Unsrat.
Artikel ini sebelumnya telah dimuat pada Jurnal E-Clinic Unsrat.
PENGETAHUAN
IBU HAMIL TENTANG KONTRASEPSI
DI
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI BLU RSUP
PROF.
DR. R. D. KANDOU MANADO
1Sitti Sakamole
2Freddy Wagey
3Maria Loho
Bagian Obstetri
dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ***********@ymail.com
Abstract: The high population growth rate,
maternal mortality problem, and the low number of new family planning
participants led to important need of contraceptive knowledge. Pregnant women
as those who have an interest to use postpartum contraception are expected to
have good contraceptive knowledge that can increase the effectiveness of
contraceptive use and avoid high-risk pregnancies. This research used an
analytic survey method with a cross sectional study through questionnaire. Only half respondents had a good contraceptive
knowledge. There is no relationship between the age of pregnant women and the
contraceptive knowledge. There is a relationship between the education of
pregnant women and the contraceptive knowledge. There is a relationship between
the job of pregnant women and the contraceptive knowledge. Most pregnant women
whose have good contraceptive knowledge is pregnant women with age more than 35
years, high school educated and working.
Keywords:
pregnant women, contraception, contraceptive knowledge
Abstrak: Angka pertumbuhan penduduk yang
tinggi, kematian maternal dan rendahnya jumlah peserta KB baru menyebabkan
pengetahuan mengenai kontrasepsi penting untuk diketahui. Ibu hamil sebagai
pihak yang memiliki kepentingan untuk menggunakan alat kontrasepsi pascapersalinan
diharapkan memiliki pengetahuan yang baik mengenai kontrasepsi sehingga
efektivitas penggunaan kontrasepsi bisa meningkat dan menghindari kehamilan
resiko tinggi. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan studi cross
sectional melalui kuesioner. Hasil
penelitian yaitu hanya setengah responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang kontrasepsi. Tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dan pengetahuan
tentang kontrasepsi. Ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan tentang
kontrasepsi. Ada hubungan antara pekerjaan dan pengetahuan tentang kontrasepsi.
Ibu hamil yang paling banyak memiliki pengetahuan baik tentang kontrasepsi adalah
ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun, berpendidikan SMA dan bekerja.
Kata kunci:
ibu hamil, kontrasepsi, pengetahuan kontrasepsi
Berdasarkan
sensus penduduk tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi
proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk (LPP) 1,49% per tahun.1 Jumlah penduduk yang besar tanpa
disertai dengan kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan
menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
nasional.2 Keluarga
Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.3
Kematian
maternal juga merupakan masalah besar.
Di Indonesia angka kematian maternal sebesar yaitu 390/100.000
persalinan.4 Proses
reproduksi yang berlangsung terlalu giat, terlalu dini, terlalu banyak dan
terlalu rapat, yang umumnya berhubungan dengan kemiskinan, ketidaktahuan dan
kebodohan di duga erat menjadi penyebab angka kematian ibu yang tinggi ini.5
KB merupakan salah satu dari 4 pilar safe
motherhood sebagai upaya dalam menurunkan angka kematian maternal ini.6
Berdasarkan laporan hasil
pelayanan kontrasepsi bulan juli 2013 dari BKKBN peserta KB baru nasional
mencapai 4.856.618 peserta, dan pencapaian peserta KB Baru di Provinsi Sulawesi
Utara baru mencapai 18,02%.7 Berdasarkan dari uraian di atas
mengenai tingginya angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, kematian maternal
serta jumlah peserta KB baru yang rendah menyebabkan pengetahuan mengenai
kontrasepsi dipandang penting untuk diketahui.
METODE
Penelitian
ini menggunakan metode survei analitik dengan studi cross sectional melalui kuesioner. Subjek penelitian yaitu
semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal di bagian Obstetri dan Ginekologi BLU
RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado pada bulan Desember 2013. Penelitian
dilakukan selama bulan Desember 2013 di ruang tunggu Poliklinik Obstetri dan
Ginekologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Variabel penelitian adalah
pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi, usia, pendidikan dan pekerjaan.
HASIL
Dari
seluruh ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal di bagian Obstetri dan
Ginekologi pada bulan Desember 2013 diambil secara acak 50 orang responden sebagai
subjek penelitian.
Pada
variabel usia, pendidikan dan pekerjaan sesuai Tabel 1 didapatkan bahwa ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal paling banyak berada pada usia lebih
dari 35 tahun, berpendidikan tamat SMA dan tidak bekerja.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Usia
|
Jumlah
|
%
|
<20
tahun
|
2
|
4
|
20-25 tahun
|
13
|
26
|
26-30
tahun
|
8
|
16
|
31-35 tahun
|
10
|
20
|
>35
tahun
|
17
|
34
|
Pendidikan
|
||
Tidak
Tamat SD
|
0
|
0
|
Tamat SD
|
3
|
6
|
Tamat SMP
|
12
|
24
|
Tamat SMA
|
23
|
46
|
Mahasiswa
|
0
|
0
|
Akademik/D3
|
3
|
6
|
Perguruan
Tinggi (S1/S2/S3)
|
9
|
18
|
Pekerjaan
|
||
Bekerja
|
18
|
36
|
Tidak Bekerja
|
32
|
64
|
Total
|
50
|
100
|
Pada
penelitian ini dilihat juga pilihan kontrasepsi yang digunakan ibu sebelum
hamil. Kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu Suntik KB sebanyak 20
orang dari total responden (Tabel 2).
Tabel 2. Pilihan Kontrasepsi
Pilihan Kontrasepsi
|
Jumlah
|
%
|
Implant
|
4
|
8
|
Pil KB
|
12
|
24
|
Suntik KB
|
20
|
40
|
Kondom
|
2
|
4
|
IUD
|
1
|
2
|
Tidak memakai KB
|
11
|
22
|
Total
|
50
|
100
|
Dari
total 50 orang responden didapatkan hasil bahwa hanya setengah yang memiliki
pengetahuan baik tentang kontrasepsi (Tabel 3).
Tabel 3. Pengetahuan Kontrasepsi
Pengetahuan Kontrasepsi
|
Jumlah
|
%
|
Baik
|
25
|
50
|
Cukup
|
16
|
32
|
Kurang
|
9
|
18
|
Total
|
50
|
100
|
Hasil
uji analisis Chi-Square variabel usia
dan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi diperoleh nilai p = 0,527 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara usia
dan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi. Uji analisis chi-square untuk variabel pendidikan dan
pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi diperoleh nilai p = 0,029 (p < 0,05).
Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan ibu hamil
tentang kontrasepsi. Uji analisis Chi-Square
untuk variabel pekerjaan dan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi
diperoleh nilai p = 0,012 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan ada
hubungan antara perkerjaan dan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi.
BAHASAN
Umur
ibu antara 20-35 tahun merupakan usia kehamilan dan kelahiran yang terbaik.8
Pada Tabel 1, usia responden terbanyak yaitu > 35 tahun sebanyak 17 orang
(34%), namun bila ditotalkan seluruh jumlah ibu hamil yang berada di antara
usia 20-35 tahun maka terdapat sebanyak 31 orang (62%) yang memenuhi usia
produktif terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
Pendidikan
responden terbanyak adalah tamat SMA. Hal ini sesuai dengan teori menurut
Notoadmodjo (2007) bahwa pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah
menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.9 Pendidikan responden
yang cukup mempermudah responden untuk menerima informasi.
Sebagian
besar responden memilih tidak bekerja dan merupakan ibu rumah tangga. Menurut
Dewi dan Wawan (2011), pekerjaan merupakan salah satu faktor internal yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang.10 Namun hal ini harus dilihat
juga dari sisi pekerjaan suami, walapun ibu tidak bekerja tapi jika suaminya
bekerja maka pendapatan keluarga juga akan meningkat dan berpengaruh pada
pendidikan dan pengetahuan dari ibu tersebut.
Metode
kontrasepsi yang paling banyak digunakan responden sebelum hamil yaitu suntik
KB (Tabel 2). Hal ini sesuai dengan hasil pelayanan peserta KB baru secara
nasional pada bulan Juli 2013 dimana peserta suntik KB adalah yang terbanyak.7
Hal yang menarik pada tabel ini yaitu responden yang memilih tidak memakai KB
cukup banyak (22%). Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden tersebut
mereka memilih tidak menggunakan kontrasepsi dengan berbagai alasan antara lain
takut dengan efek samping yang bisa ditimbulkan, kurang subur, menganggap
dirinya sudah tidak akan hamil lagi karena usia sudah lebih dari 40 tahun
kemudian tiba-tiba hamil karena tidak memakai kontrasepsi, dan kebanyakan dari
responden memang berencana ingin hamil anak pertama setelah menikah sehingga
tidak menggunakan kontrasepsi.
Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.11 Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa hanya
setengah responden yang memiliki pengetahuan baik tentang kontrasepsi. Hal ini berarti
penginderaan setengah responden terhadap objek dalam hal ini kontrasepsi sudah
baik.
Berdasarkan
hasil uji chi-square ditemukan bahwa
tidak ada hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi
(p = 0,527). Hal ini tidak sesuai
dengan Wawan dan Dewi (2011) bahwa usia mempengaruhi daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya akan semakin
membaik.12 Perbedaan hasil yang didapatkan mungkin disebabkan oleh
jumlah sampel yang terbatas dan banyak faktor lain yang juga ikut mempengaruhi
tinggi rendahnya pengetahuan seseorang.
Berdasarkan
hasil uji chi-square ditemukan bahwa ada
hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi.
Hal ini sesuai dengan Nursalam dan Pariani (2004) bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin
banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.13 Begitu pula dengan Irmayati
(2007) bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain
pendidikan, keterpaparan informasi, dan pengalaman. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang didapatkan.2
Pekerjaan
adaah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan dan
kehidupan keluarga.13 Hasil uji chi-square
ditemukan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu hamil
tentang kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan Wawan dan Dewi (2011) bahwa
pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang dan sosial ekonomi
seseorang berpengaruh kepada pengetahuan.12
Pada
penelitian ini ditemukan bahwa yang paling banyak tahu tentang kontrasepsi dari
total 25 responden yang memiliki pengetahuan baik adalah ibu hamil usia > 35
tahun, berpendidikan tamat SMA dan bekerja. Hal ini sudah sesuai dengan
teori-teori pengetahuan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa semakin besar
usia, semakin tinggi pendidikan, dan memiliki pekerjaan maka akan semakin
tinggi pula pengetahuannya.12-3
SIMPULAN
Pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pekerjaan berhubungan
dengan pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi sedangkan hasil statistik
menunjukkan bahwa usia tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan ibu hamil
tentang kontrasepsi. Baru setengah dari responden yang memiliki pengetahuan
baik tentang kontrasepsi dan yang paling tahu diantaranya memiliki
karakteristik yaitu usia ibu diatas 35 tahun, berpendidikan SMA dan bekerja.
SARAN
Petugas
kesehatan perlu mengadakan penyuluhan yang efektif dan memberi pengarahan
kepada ibu hamil saat pemeriksaan antenatal terutama kepada ibu hamil dengan
usia < 35 tahun, pendidikannya lebih rendah dari SMA dan tidak bekerja
tentang metode kontrasepsi yang tersedia dan pentingnya menggunakan kontrasepsi
pascapersalinan.
UCAPAN TERIMA
KASIH
Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan artikel ini. Terima kasih atas dukungan, semangat dan do’anya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Badan Pusat Statistik. Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per
Provinsi. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2010. p. 6-7, 10.
2. Ninik P. Hubungan Tingkat Kepatuhan
tentang Kontrasepsi Suntik dengan Kepatuhan Jadwal Penyuntikan di Rumah
Bersalin An Nissa Surakarta [Skripsi]. [Surakarta]: Universitas Sebelas Maret;
2009.
3. UU No. 52 Tahun
1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga [homepage on
the internet]. Nodate [cited 2013 Oct 7]. Available from
http://datahukum.pnri.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view
=category&download=1204:uu52tahun2009&id=21:tahun-2009&Itemid=27&start=40.
4.
Manuaba I.G.B, Chandranita M, Fajar M. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC; 2007.
5. Haryono R. Gangguan dan Penyulit pada
Masa Kehamilan. [SumateraUtara]: Universitas Sumatera Utara; 2004.
6.
Prawirohardjo S.
Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo; 2010. p. 58.
7.
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN). Hasil Pelaksanaan dan Sub Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kontrasepsi Bulan Juli 2013. Jakarta: Direktorat Pelaporan dan Statistik
BKKBN; 2013. p. 15, 43.
8. Anwar
M, Baziad A, Prabowo R. Ilmu Kandungan (Edisi ke-3): Kontrasepsi. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011. p. 436.
9.
Kusumastuti FA. Hubungan
antara Pengetahuan dan Sikap Seksual Pranikah Remaja [Skripsi]. [Surakarta]:
Universitas Sebelas Maret; 2010.
10. Nosaria G, Kirnantoro, Siti F. Effect of
Health Education about Hypertension to Level of Knowledge about Hypertension
Control in Elderly at Puskesmas Sigaluh 1 Banjarnegara [Skripsi]. [Yogjakarta]:
University of Yogjakarta; 2012.
11. Sarampang Y. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Melahirkan dengan Pemberian MP-ASI di Bagian Obstetri dan
Ginekologi BLU RSU Prof. R. D. Kandou Manado [Skripsi]. [Manado]: Universitas
Samratulangi; 2013.
12. Octaviani C. Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas tentang Infeksi Luka Perineum di RSU Assalam Gemolong Sragen [Skripsi].
[Surakarta]: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada; 2012.
13. Kusumawati A. Tingkat Pengetahuan
tentang Metode Kontrasepsi Vasektomi pada Pria Usia 35-40 tahun di Desa Babadan
Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Tahun 2012. [Surakarta]: STIKES Kusuma
Husada; 2012.
Comments
Post a Comment